Terinspirasi
saat berlangsungnya penulisan proposal, yang sebelumnya penulis membaca buku
Indahnya dalam Naungan Al-Qur’an dan buku Mendidik Anak Perempuan di Masa Kanak-kanak.
Assalamu'alakum wr wb
Menanamkan
Sikap Luhur Persaudaraan, Kasih Sayang,
dan
Pemaaf di Dalam Diri
Berusaha menanamkan sikap-sikap luhur di dalam diri sangat penting
diantaranya: jalinan persaudaraan yang
membangkitkan rasa yang mendalam akan kasih sayang, cinta, & penghormatan
terhadap semua orang dan terjalin ikatan akidah Islam. Hingga kita juga ikut merasakan
sakit atas deritanya.
Sebagai manusia kita memerlukan keteladanan kasih sayang dari orang
tua atau orang-orang terdekat. Sebab bagaimanapun juga, kasih sayang adalah
salah satu sifat dan moralitas yang harus dipegang oleh seorang muslim. Kasih
sayang merupakan satu sifat Allah, yang lebih Dia dahulukan dari pada
amarahNya.
Kasih
sayang membuat umat manusia akan dipenuhi rasa cinta dan persahabatan.
Saling
solider, segala upaya mereka akan dilakukan untuk saling membantu.
Kasih
sayang adalah kelembutan dalam hati, sebuah sense dalam sanubari,
kehalusan perasaan yang bertujuan untuk lemah lembut terhadap orang lain.
Sayang
merupakan sifat yang mendorong seorang mukmin untuk tidak menyakiti orang lain,
menghindari tindakan jahat kepadanya, dan membuatnya menjadi sumber kebaikan,
dan kedamaian.
Perlu ditegaskan bahwa kasih sayang seorang mukmin tidak hanya
terbatas pada saudara sesama mukmin saja, akan tetapi juga melebar pada seluruh
manusia yang ada di bumi anbiya. Ini merupakan kasih sayang yang membuat
manusia dapat berbicara melebihi hewan bisu.
Yang sering diremehkan adalah altruistis, yaitu sikap mementingkan
orang lain dari dirinya sendiri. Begitu yang penulis rasakan, saat kita berada
diposisi terjepit tentu akan lebih mengutamakan diri sendiri. Sikap ini sangat baik
ditanamkan mulai saat ini, membiasakan mengutamakan orang lain dalam wilayah
kebaikan dan kemashlahatan, dengan orientasi demi ridha Allah.
Adanya sayang karena terciptanya benci, ini yang melatih diri kita
agar senantiasa tegar. Kadang kita merasakan ketidak
adilan/tersakiti entah oleh teman; sahabat; kekasih; saudara; buah hati; bahkan
orang tua sendiri, yang perlu dilakukan hanyalah bersyukur
sebanyak-banyaknya karena Allah sudah mengizinkan
dia untuk hadir dalam hidup kita, dan percaya Allah akan memberikan yang
terbaik. Jangan abaikan dia yang sayang dengan kita, suatu hari kita akan merasa kehillangan saat dia sudah tidak ada di pentas bumi anbiya ini. Dibalik itu semua kita bisa belajar untuk
sabar dan bisa menyayangi semua orang tanpa pandang bulu. Semoga ikhlas dan
sabar senantiasa menemani langkah kita.
Salam
cinta untuk para pembaca dan orang-orang terkasih..